Jumhur Ulama menetapkan bahawa laungan talbiah itu disyariatkan untuk dibaca oleh para Jemaah ketika dalam keadaan ihram sebagaimana sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud: "Dari Ummi Salamah r.anha katanya: Saya mendengar Rasulullah s.a.w bersabda: "Wahai keluarga Muhammad, barangsiapa berhaji, maka hendaklah dia membaca talbiyah dengan suara yang nyaring untuk hajinya" - (Hadis Riwayat Ahmad dan Ibnu Majah).
Laungan Talbiyah ini adalah sebagai berikut:
لَبَّيْكَ اللَّهُمَّ لَبَّيْكَ، لاَ شَرِيْكَ لَكَ لَبَّيْكَ، إِنَّ الْحَمْدَ وَالنِّعْمَةَ لَكَ وَالْمُلْكَ لاَشَرِيْكَ لَكَ
- Labbaika Allahomma Labbaik. Labbaik La Shareeka Laka Labbaik. Innal-Hamdah, Wan-Nematah, Laka wal Mulk, La Shareeka Laka. - "Hamba-Mu datang menyahut panggilan- Mu, Ya Allah hamba-Mu datang menyahut panggilan-Mu. Hamba-Mu datang menyahut panggilan-Mu Tuhan yang tidak ada sekutu bagi-Mu. Hamba datang menyahut panggilan-Mu. Sesungguhnya segala pujian dan ni'kmat serta kerajaan adalah kepunyaan-Mu, tidak ada sekutu bagi-Mu" -
Laungan talbiyah ini merupakan jawaban diatas panggilan Nabi Ibrahim a.s ketika diperintahkan oleh Allah untuk memanggil umat manusia agar berhaji:
وَأَذِّن فِى ٱلنَّاسِ بِٱلۡحَجِّ يَأۡتُوكَ رِجَالاً۬ وَعَلَىٰ ڪُلِّ ضَامِرٍ۬ يَأۡتِينَ مِن كُلِّ فَجٍّ عَمِيقٍ۬
"Dan berserulah kepada manusia untuk mengerjakan haji, niscaya mereka akan datang kepadamu dengan berjalan kaki, dan mengendarai unta yang kurus yang datang dari segenap penjuru yang jauh" - (QS. Al-Hajj: 27)
Berkata Jabir bin Abdillah tentang sifat Haji Nabi s.a.w: "Kemudian beliau mengumandangkan kalimat Tauhid: "Labbaik ya Allah labbaik, tidak ada sekutu bagi-Mu, labbaik, sesungguhnya seluruh pujian dan kenikmatan hanyalah untuk-Mu, begitu pula dengan kerajaan, tidak ada sekutu bagi-Mu " - (Muslim)
"Tidak ada seorang Muslim pun yang bertalbiah kecuali akan ikut bertalbiah apa yang ada di samping kanan dan kirinya dari batu, pohon ataupun tanah, sampai hujung bumi dari arah ini dan arah ini (maksudnya adalah kanan dan kirinya)" - (Tirmidzi)
Daripada Ibnu Abbas telah berkata : Sabda Rasulullah s.a.w yang bermaksud : Tiada daripada hari-hari yang begitu lebih disisi Allah dan tiada amalan padanya lebih disukai Allah daripada hari-hari sepuluh ini (1 - 10 Zulhijjah). Maka perbanyakkanlah tahlil, takbir maka sesungguhnya ia merupakan hari-hari tahlil, bertakbir dan berzikir kepada Allah. Dan puasa sehari daripadanya menyamai puasa setahun dan beramal padanya digandakan 700 kali ganda. - (Al-Baihaqi)
Dari Abu Hurairah ra, dia berkata, Rasulullah s.a.w berkhutbah kepada kami dan beliau bersabda, 'Wahai segenap manusia, Allah telah mewajibkan ibadah haji atas kalian, maka berhajilah.' Seorang berkata, 'Wahai Rasulullah, apakah setiap tahun?' Maka beliau diam sampai orang itu mengajukan pertanyaannya tiga kali. Maka Rasulullah saw. bersabda, 'Jika saya mengatakan 'ya' berarti menjadi wajib, dan kalian tidak akan sanggup melakukannya.' Kemudian baginda bersabda, 'Laksanakanlah apa yang telah kuperintahkan kepada kalian. Sesungguhnya binasanya orang-orang sebelum kalian ialah karena mereka banyak bertanya kepada nabinya. Apabila aku menyuruh kalian melakukan sesuatu, maka kerjakanlah semampu kalian, dan jika aku melarang kalian melakukan sesuatu, maka tinggalkanlah ia'" - (Muslim)
Hassan al-Basri rah. telah berkata: “Haji yang mabrur ialah ia kembali menjadi orang yang zuhud di dunia dan gemarkan akhirat”. Sebagaimana para ulama berkata, diantara tanda haji mabrur ialah seorang muslim beristiqamah selepas hajinya dengan ketaatan kepada Allah dan keadaan dirinya lebih baik selepas haji berbanding sebelumnya.
No comments:
Post a Comment